Tampilkan postingan dengan label Ruang Karya. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Ruang Karya. Tampilkan semua postingan
Minggu, 27 April 2014
Sabtu, 12 April 2014
Lomba Puisi Nasionalisme 2014
Hallo sahabat #PenaIlusi, semoga selalu dalam kebaikan jiwa raga. Dan terus semangat dalam berkarya. Sebulan setelah Pemilu 9 April 2014, tepatnya pada 20 Mei 2014 kita akan memperingati Hari Kebangkitan Nasional.
Kamis, 10 April 2014
Selasa, 18 Juni 2013
Event Meta Kata Merindu Ramadhan
Setelah sukses menyelenggarakan lomba menulis PUISI dan PROSA LIRIS
"UCAP" pada bulan April 2013 sampai dengan bulan Mei
2013--kami--Penerbit Meta Kata bermaksud kembali menyelenggarakan lomba
menulis PUISI. Tentunya dengan tema yang lebih SEGAR dan lebih
MENANTANG. Baiklah, berikut persyaratan lengkap bagi kawan-kawan yang
hendak ikut berpartisipasi sebagai peserta:
Rabu, 15 Mei 2013
Ini
Rumah Kita
Semburat senja berkata di tanah maya
Semilir angin menyapa berucap selamat datang bagi
para pengembara
Lamat-lamat kudengar kau berbisik ini rumah kita, ini hidup kita,
ini hari kita
Detik-detik waktu mulai terasa lama
Saat mentari mulai menampakan muka
Embun pagi tak tampak menyiratkan senyumnya
Di kejauhan kulihat para orang tua berbagi kisah
pada anaknya
Ini rumah mereka, ini hidup mereka, ini hari mereka
Hariku berujar beku dalam raga tak bersama jiwa
Ragaku berujar nyata
Hatiku kuat-kuat berkata
Ini rumah kita
Setumpuk Rindu untuk Ayah Padamu
Di wajahmu yang kecil nan ayu
Kulihat dia bersamamu, bersama kita meski tak
benar-benar bersama
Pada setiap malam dimana kudengar tangisanmu, aku
menangis mencari dia di sampingku tapi tak kutemukan apapun selain kosong
Sesakit apapun yang kurasakan, serindu apapun getar
hati ini menunggunya, aku akan tetap tersenyum dihadapanmu.
Pada setiap pagi dimana kutemukan kau tersenyum
padaku, kulihat matamu terbuka begitu ceria, tanpa beban, kubisikan padamu kau
harus bahagia anakku.
Lalu pelan kutatap lagi ruang kosong disampingku,
tak kutemukan apapun lagi selain segudang rindu yang membeku.
Jenuh kuungkapkan tumpukan rindu itu, karena setiap
jengkal kata tak bersahut apa-apa
Jenuh kukatakan keluh kesah yang kurasakan, karena
tak pernah ada bisikan kasih sayang yang kudapatkan selain kata-kata tanpa rasa
Kini, cukup sudah kusimpan setumpuk rindu untuk
ayahmu
Kucurahkan semuanya hanya untukmu saja
Karena padamu ada dirinya.
Jum’at 6 November 2012
Senin, 05 November 2012
Binar
Kau datang padaku bagai cahaya yang membuatku buta
Kau datang padakau dalam debar hati dengan binar yang bebeda
Aku ingin jauh darimu binarku
Aku ingi melarikan diri darimu
Hingga hilang, kau dari hatiku
Tapi,
Jauhku, kau tetap datang
Pelarianku, kau tetap datang
Binar, lepaskan aku darimu..
Selasa, 30 Oktober 2012
Tawamu kutunggu
Kutunggu tawa itu,
Renyah sebuah kebahagiaan yang
tak pernah hilang.
Kutunggu tawa itu,
Belai kehangatan yang membuatku
terbang,
Kutunggu tawa itu,
Dalam alunan cinta yang penuh
keindahan.
Dimana tawa itu?
Tak kudapati kau berdiri lagi.
Hanya kudapati aku yang kini
mematung sendiri.
Minggu, 28 Oktober 2012
Sumpah Pemuda, Tonggak Kebangkitan Bangsa
Kau berdiri di garis terdepan sebagai pembela
Jiwa mudamu bergetar bergelora menembus diam kaku
ditengah pilu Sang Ibu Pertiwi
Diam tak lagi berguna, kau bangkit mengawali gerak
juang menuju satu suara, Merdeka!
Sumpah Pemuda
Melebur menembus batas pembeda
Demi satu kata, Merdeka!
Langkahmu nyata
Gerak juangmu menjadi tonggak kebangkitan bangsa
Menghantarkan Sang Ibu Pertiwi pada senyum pekik
suara merdeka
28 Oktober 2012
Langganan:
Postingan (Atom)